Selasa, 07 Desember 2010

3 Orang


Pada suatu hari Allah memerintahkan malaikat bertemu dengan tiga orang , ketiga-tiga mereka cacat; seorang botak, seorang kudis dan seorang lagi buta.

Malaikat yang menyamar seperti manusia itu bertanya si-kudis "Jika Allah hendak kurniakan sesuatu untuk kamu, apakah yang kamu mau?" Si-kudis menjawab, "Saya mau kulit saya sembuh seperti biasa dan diberi kekayaan yang banyak." Dengan takdir Allah, kulitnya kembali sembuh dan dikurniakan rezeki yang banyak.

Kemudian malaikat bertanya si-botak masalah yang sama. Si-botak menjawab, "Saya mau kepala saya berambut semula supaya kelihatan tampan dan diberikan harta yang banyak." Tiba-tiba, dengan kurnia Allah si-botak itu kembali berambut dan diberikan harta yang banyak.

Setelah itu malaikat bertanya si-buta pertanyaan yang sama. Si-buta menjawab, "Saya hendak mata saya disembuhkan semula dan diberikan harta yang banyak." Dengan takdir Allah, mata si-buta menjadi normal kembali dan dikurniakan kekayaan yang melimpah.

Selang beberapa bulan, Allah memerintahkan semula malaikat untuk berjumpa dengan ketiga-tiga orang cacat itu. Kali ini malaikat menyamar sebagai peminta sedekah. Dia berjumpa dengan orang pertama yang dulunya kudis dan meminta sedikit uang. 'Si-kudis' itu tidak mau memberikan bantuan malah menghardik malaikat. Malaikat berkata, "Saya rasa saya kenal kamu. Dulu kamu kudis..dan miskin. Allah telah menolong kamu." Si-kudis tidak mengaku. Dengan kuasa Allah, si-kudis yang sombong itu menjadi kudis semula dan bertukar menjadi miskin.

Kemudian malaikat berjumpa dengan si-botak yang telah menjadi kaya dan berambut lebat. Ternyata saat malaikat meminta bantuan, si-botak juga enggan membantu, malahan dia tidak mengaku bahawa dia dulu botak. Oleh karena kesombongannya , Allah menjadikan kepalanya botak semula dan bertukar menjadi miskin.

Malaikat berjumpa dengan orang buta yang telah diberikan penglihatan. Saat malaikat meminta bantuan, si-buta memberikan keseluruhan hartanya dan berkata, "Ini semua harta pemberiaan Allah. Ambillah kesemuanya. Mata saya yang kembali sehat ini adalah lebih berharga daripada kesemua harta ini." Malaikat tidak mengambil pemberian itu. Dia memberitahu bahawa dia adalah malaikat yang pernah datang dulu. Kedatangannya kali ini ialah untuk menguji siapa di antara mereka bertiga yang bersyukur.

Si-buta yang bersyukur itu terus dapat menikmati kekayaan dan penglihatannya. Manakala si-kudis dan si-botak kekal dengan keadaannya asalnya.


Moral & Hikmah

- Allah mengurniakan kesenangan dan kebahagian adalah sebagai ujian untuk melihat siapakah di antara mereka yang bersyukur.
- Manusia yang bersyukur Allah akan tambah kurnianya sebaliknya manusia yang kufur akan diazab oleh Allah.
- Manusia seringkali lupa daratan apabila diberikan kemewahan dan kesenangan.
- Sangat sedikit hamba Allah yang bersyukur.
- Siapa yang tidak bersyukur kepada manusia, dia tidak akan bersyukur kepada Allah.
- Allah memberi kurnia kepada siapa yang dikehendakiNya dan menarik nikmat dari siapa saja yang dikehendakiNya.
- Sifat syukur adalah satu sifat yang terpuji, sebaliknya kufur (kufur nikmat) adalah sifat yang dicela oleh Allah.


Sesuai istilahnya, positive thinker adalah orang yang
berpikir positif. Berpikir positif adalah pilihan
terbaik bagi setiap orang dalam setiap situasi. Berpikir
positif itu husnu dzon. Berpikir positif adalah berpihak
pada apapun yang sifatnya positif dan lebih baik.
Berpikir positif selalu menghasilkan output yang
positif. Sukses dan berbahagia adalah hal yang positif.
Maka jika Anda mau sukses dan bahagia, berpikirlah
positif.

Berani dan Mandiri

Anda adalah positive thinker jika Anda lebih memilih
menikmati hidup ketimbang mengeluhkan hidup. Jika Anda
mau dan berani menghadapi kenyataan hidup.

Anda bukanlah positive thinker jika Anda hanya pandai
menyembunyikan emosi. Anda adalah positive thinker jika
Anda menghadapinya, dan Anda pandai menanganinya. Jika
Anda mau menghadapi emosi negatif, merasakan, dan
belajar darinya. Jika Anda mau bertanggung jawab
atasnya, dan tidak menyalahkan apa dan siapa pun di luar
diri Anda.

Anda adalah positive thinker jika Anda berani dan
mandiri.

Memahami Emosi

Anda adalah positive thinker jika Anda menghadapi emosi
negatif dengan kemauan untuk belajar. Jika Anda
memahami, bahwa emosi adalah sinyal yang menjadi salah
satu panduan dalam menentukan perilaku.

Anda adalah positive thinker jika Anda bisa melihat dan
merasakan bahwa emosi adalah pesan.
Jika Anda merasa
nyaman, Anda tahu bahwa Anda telah mengerjakan hal yang
benar, dan Anda meneruskan atau mengulanginya. Jika Anda
merasa tidak nyaman, Anda tahu ada sesuatu yang salah.
Anda tahu bahwa Anda harus berhenti, melakukan analisis
terhadap perilaku diri, belajar dari kesalahan, merubah
strategi, dan kemudian melanjutkan hidup Anda.

Anda adalah positive thinker jika Anda mau belajar
memahami emosi Anda.

Action Oriented

Anda adalah positive thinker jika Anda berorientasi pada
tindakan. Jika Anda melihat kekurangan, Anda bertindak
untuk mengisinya. Jika Anda menghadapi hambatan, Anda
bertindak untuk menyingkirkannya. Jika Anda merasakan
ancaman, Anda bertindak untuk mengantisipasinya. Jika
Anda melihat peluang, Anda bertindak untuk mengambilnya.
Jika Anda merasa berkelebihan, Anda bertindak untuk
mempertahankan dan berbagi dengan orang lain.

Anda adalah positive thinker jika tidak terpaku dan
berhenti hanya pada retorika "Saya bisa!" "Saya bisa!"
"Saya bisa!"

Anda adalah positive thinker jika Anda melanjutkannya
dengan berkata: "Sikat bleh...!"

Bersyukur dan Bersabar

Anda adalah positive thinker jika Anda membiasakan diri
untuk yang bersyukur di kala senang dan bersabar di kala
susah.

Jebakan Negative Thinking

Positive thinking adalah sesuatu yang jelas lebih baik.
Ia lebih identik dengan kebahagiaan dan kesuksesan.
Mengapakah masih banyak orang yang terjebak pada
negative thinking?

Kebiasaan berpikir negatif yang dilakukan dan terjadi
bertahun-tahun, bisa menjadi jalan hidup. Saat berpikir
negatif telah menjadi jalan hidup, maka itulah jalan
hidup yang normal bagi negative thinker. Dengan jalan
hidup yang dianggap normal itu, mereka merasa bahwa apa
yang perlu diubah adalah dunia, bukan diri mereka
sendiri.

Bukankah jauh lebih mudah mengubah diri sendiri dari
pada dunia dan seisinya?

Memahami kenyataan itu dengan lebih baik, akan menaikkan
kecerdasan emosi Anda, kecerdasan spiritual Anda, dan
sekaligus kecerdasan intelektual Anda. Itu artinya, Anda
akan menaikkan kecerdasan individual Anda, kecerdasan
sosial Anda, dan bahkan kecerdasan finansial Anda.

Bukankah itu semua yang akan membuat Anda sukses dan
berbahagia?

Oleh sebab itu, waspadailah jebakan negative thinking
yang akan membuat hidup Anda menjadi sengsara dan lebih
sulit dari semestinya. Kebahagiaan dan sukses Anda ada
di depan mata, dan untuk mendapatkannya Anda tidak perlu
merubah dunia. Ubahlah diri Anda.

Jika Anda tidak ingin memilih jalan hidup sebagai
negative thinker, tips dari Chuck Gallozzi berikut ini
bisa Anda pelajari dan pahami.

Kesalahan atau Kegagalan

Berhentilah untuk terus mengatakan:

"Ya sudahlah, Saya memang begini."
"Saya memang loser."
"Gua emang salah mulu!"
"Saya ternyata bodoh."
"Gagal maning gagal maning..."

(Itu sebabnya si Ucil selalu berhasil)

Ketahuilah bahwa Anda bukanlah kegagalan itu sendiri,
ketahuilah bahwa Anda bukan kebodohan itu sendiri. Anda
tidak serta merta menjadi gagal atau bodoh hanya karena
rencana yang meleset. Anda hanya mengalami "temporary
defeat" alias kekalahan sementara. Semua kegagalan dan
kesalahan adalah bagian dari training kehidupan Anda.
Salah dan gagal adalah syarat mutlak untuk mencapai
sukses dan bahagia Anda.

Amarah

Lepaskan amarah Anda. Ingat, bukan lampiaskan. Amarah
akan menyakiti hati orang lain. Lebih dari itu, amarah
akan menyakiti hati Anda sendiri. Lepaskanlah amarah
Anda dan obati luka hati dengan sikap memaafkan.

Semangat

Untuk apapun yang Anda merasa "harus", "mesti", atau
"wajib" melakukannya, ubahlah frasa di kepala Anda
menjadi lebih positif. Ubahlah "Saya harus" menjadi
"Saya mau..., sebab.... Jadi..."

"Saya mestinya menurunkan berat badan"

gantilah kalimat itu menjadi

"Saya mau menurunkan berat badan, sebab Saya akan merasa
lebih baik, terlihat lebih baik, panjang umur, dan lebih
PD. Jadi, Saya bergabung ke fitness club dan memperbaiki
pola makan."

Bisa atau Tidak Bisa

Berhentilah berpikir "Saya tidak bisa" sebab itu cuma
jalan buntu.
Dengan kalimat itu Anda tidak akan
kemana-mana. Katakanlah "Saya akan..., jika..."

"Saya tidak bisa mengangkat barbel seberat itu"

gantilah kalimat itu menjadi

"Saya akan bisa mengangkatnya dalam dua minggu, jika
Saya menambah beban Saya setengah kilo setiap hari."

Kendali Emosi

Satu-satunya orang yang bertanggung jawab atas emosi
adalah diri Anda sendiri. Orang lain tidak akan
menciptakan emosi apa pun pada diri Anda kecuali Anda
membiarkannya.

Orang lain tidak dapat membuat Anda kecewa, frustrasi,
atau bersedih hati, kecuali Anda membolehkannya. Jika
itu terjadi, maka itu terjadi karena Anda membiarkannya.
Terjadi atau tidak terjadi, adalah pilihan Anda sendiri.

Jika Anda bertemu dengan orang yang membuat mood Anda
rusak, berhentilah untuk bereaksi secara spontan
sehingga Anda marah atau kecewa. Berdiam dirilah
sebentar, pikirkanlah apa yang membuat orang itu merasa
tidak nyaman sehingga ia merasa perlu memprovokasi Anda.

Ketahuilah, bahwa orang yang demikian sebenarnya sedang
memerlukan restorasi, pembaharuan, revitalisasi,
recharge, atau bahkan nasehat. Anda bisa berperan dan
menyumbangkan sesuatu baginya. Itulah yang membuat Anda
merasa berguna.

Sensitifitas

Jangan terlalu sensi, jadilah kuat. Berhentilah
menginterpretasikan pandangan dan bicara orang sebagai
serangan. Ingatlah bahwa mereka hanya memandang dan
berbicara. Itu saja. Orang yang kasar dan keras kepada
Anda sekalipun, belum tentu tidak menyukai Anda.
Bisa
jadi, mereka justru sayang dan cinta kepada Anda.

Apa yang sering terjadi adalah seperti contoh berikut
ini.

Saat Anda merasakan boss Anda bersikap buruk kepada
Anda, bukanlah kejadian itu yang membuat Anda merasa
buruk. Kejadian itu hanya memicu pengalaman masa lalu
Anda, misalnya saat Anda kecil, ketika Anda melakukan
sesuatu yang kemudian membuat ayah Anda marah. Itulah
yang membuat Anda merasa buruk. Ayah Anda, jelas sayang
dan cinta kepada Anda.

Oleh sebab itu, hiduplah di masa sekarang dan bukan masa
lalu. Anda bukan anak-anak, melainkan manusia yang telah
dewasa. Pahamilah bahwa orang itu boss Anda, dan bukan
ayah Anda.
Ia cinta dan sayang pada Anda dengan cara
yang berbeda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tulis komentar anda di sini.. terima saran yang membangun.